Setelah ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Satker Diktis Kementrian Agama Tahun Anggaran 2022 untuk klaster PKM Kolaborasi Internasional , Dr. Syahidah Rena, M.Ed yang juga merupakan Dekan Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta sejak Rabu Tanggal 31 November telah bertolak ke negara tetangga Malaysia guna pelaksanaan PKM tersebut selama kurang lebih 2 pekan yakni sampai dengan 12 Desember 2022. Berjudul Women and Prevention of Violent Extremism: Empowering the Families of Malaysians and Indonesians Combatants Through the Cultivation of Tolerance and Peace, PKM ini merupakan kolaborasi dari tiga Perguruan Tinggi yang terdiri dari Institut Ilmu Al- Qur’an (IIQ) Jakarta yang diwakilkan oleh Dr. Syahidah Rena, M.Ed (Dekan Fakultas Tarbiyah), Dr. Alimul Muniroh perwakilan dari IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan (Rektor IAI TABAH) dan Dr. Halim Bin Ismail perwakilan Dosen dari Perguruan Tinggi Internasional yakni International Islamic University Malaysia (IIUM).
PKM ini dilakukan di dua negara yakni Lamongan, Indonesia dan Kuala Lumpur, Malaysia. Berdasarkan bentuk PKM Penguatan (Empowerment) yang dipilih oleh para pelaksana, maka PKM ini dilaksanakan dengan pendekatan metode PAR (Participatory Action Research) dimana sejumlah Perempuan dari Keluarga “Combatant” diikutsertakan pada kegiatan PKM ini. Khusus di Malaysia kegiatan PKM ini dilakukan dalam dua kelompok yakni satu kelompok keluarga di wilayah Kolam Air Kuala Lumpur sebanyak 10 orang ibu-ibu berkeluarga dan satu kelompok di wilayah Klang Lama, Kuala Lumpur sebanyak 8 Ibu-ibu berkeluarga.
Pelaksanaan PKM pada keluarga combatant ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kesadaran dalam mindset keluarga tersebut tentang artinya pandangan dan sikap positif dalam menghadapi perbedaan agama dan sosial di masyarakat melalui penanaman nilai-nilai toleransi dan pentingnya perdamaian untuk dunia kita bersama yang lebih baik.
Sejumlah peserta PKM sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, dimana dengan pendekatan metode PAR ini para peserta diarahkan dapat menemukan akar-akar masalah yang dihadapi oleh mereka serta mendapatkan solusi terbaik dari pandangan mereka sendiri yakni tentang bagaimana dapat memastikan setiap anggota keluarga dapat terbebas dan aman dari paparan ajaran-ajaran Islam ekstrimis apalagi memastikan tidak ada anggota keluarga mereka yang bergabung dalam gerakan-gerakan Islami ektremis yang mengarah pada perilaku-perilaku kekerasan agama dan sosial lainnya.
PKM ini berjalan baik dan berhasil menyerahkan keberlanjutan kegiatan preventif anti kekerasan seperti ini kepada kelompok kemasyarakatan di Malaysia itu sendiri yakni untuk secara berkala dapat melakukan kegiatan-kegiatan positif kemasyarakatan yang dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam moderat dipenuhi sikap toleransi dan cinta kasih meski mereka jauh dari tanah air dan keluarga di Indonesia . Perempuan dimana pun mereka berada, mereka tetap memainkan peran besar dalam penentuan masa depan peradaban Bangsa. (RS)