Sejak Senin hingga Kamis tanggal 12 -13 Agustus 2024 fakultas tarbiyah IIQ Jakarta melaksanakan pembukaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II internasional di negara Thailand yang bertempat di Santiwit Technological College. Fakultas tarbiyah diwakili oleh dua kaprodi yaitu kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Ibu Dr. Reksiana, MA.Pd dan Kaprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Dalam kesempat ini baik kaprodi PAI maupun kaprodi PIAUD melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) sebagai tindaklanjuti dari MoA bersama Sekolah Technological College Santiwit dan sekolah Anshoriyah Santiwit, Thailand.
Kegiatan PkM ini dihadiri oleh para santri Anshoriyah yang berjumlah sekitar 30 yang terdiri dari siswa dan siswi. Turut hadir juga dai pihak Anshoriyah yaitu Uataz Abdul Rahman sebagai kepala sekolah dari Santiwit Technological College, Ustaz Harun kepala sekolah dan Miss Rosalina dari Sekolah Anshoriyah, serta Muhammad Rozee sebagai dan direktur praktik pembelajaran internasional Songkhla.
Pelaksanaan PkM yang dilakukan oleh kaprodi PAI Ibu Dr. Reksiana, MA.Pd mengangkat tema tentang “Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Melalui Kegiatan Pembiasaan Siswa di Lingkungan Sosial.” Tema ini diangkat untuk menyosialisasikan bagaimana praktik ibadah dapat dipadang secara komprehensif, dan tidak dimaknai secara kaku atau sempit oleh para siswa di sekolah Anshoriyah. Dalam penyampaian materinya Ibu Dr. Reksiana, MA. Pd menyampaikan jika pembelajaran Pendidikan Agama Islam seperti fikih, akidah, akhlak dan sebagainya dalam kehidupan sehari-hari siswa. Menurutnya, Islam mengenalkan beberapa mazhab untuk mempermudah praktik ibadah seorang muslim, termasuk para siswa atau santri Anshoriyah. Praktik Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak melulu dengan salat lima waktu, puasa dan zakat, namun praktik Pendidikan Agama Islam atau akhlak dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari siswa seperti ketika makan, berteman/bergaul, berbicara dan bersosialisasi, bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari siswa. Secara konkret Ibu Reksiana memberikan contoh seperti sebelum makan para siswa harus membaca doa, sebelum masuk rumah atau ruang kelas harus mengucapkan salam ketika bertemu guru dan siswa lainnya dan sebagainya.
Sementara Kaprodi PIAUD Ibu Hasanah, M.Pd menyampaikan materi tentang “Penguatan Pendidikan Inklusif Melalui Peningkatan Aksesibilitas Fasilitas Lembaga PAUD” pengambilan tema ini bertujuan untuk memperbaiki atau menambah fasilitas fisik di sekolah PAUD agar lebih ramah bagi siswa dengan disabilitas, seperti pembuatan jalur kursi roda, toilet khusus, atau ruang kelas yang lebih inklusif.
Di awal penyampaian materinya Ibu Hasanah, M.Pd membahas terkait dengan kebijakan pendidikan inklusi yang telah lama diamanahkan dalam undang seperti undang-undang Sisdiknas No. 20 2003 dan kebijakan tentang kurikulum PAUD di satuan lembaga PAUD seperti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137, Tahun 2014 tentang Standar PAUD dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146, Tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD. Kaprodi PIAUD juga menyampaikan bahwa sekolah harus memberikan fasilitas terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus dengan memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih komprehensif dan memberikan fasilitas yang lebih nyaman dan kondusif bagi anak-anak tersebut sehingga mereka merasa nyaman dan mendapatkan perhatian lebih dari guru maupun pihak sekolah PAUD. Lebih lanjut Ibu Hasanah, M.Pd menjelaskan bahwa Pendidikan Inklusif merupakan sebuah sistem pendidikan yang mengakomodasi pendidikan untuk semua (baik untuk anak yang berkebutuhan khusus maupun untuk anak yang tidak berkebutuhan khusus). Pembelajaran dalam konsep pendidikan Inklusif dilakukan secara ramah dan terbuka, merangkul semua perbedaan dan meniadakan hambatan sehingga semua anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran, termasuk sekolah PAUD harus menyediakan fasilitas seperti sarana belajar khusus inklusi, kursi roda, toilet, bahkan sarana media teknologi untuk mendukung pembelajaran anak inklusi.
Semoga dengan adanya PkM ini dapat memberikan informasi baru dan pemahaman kepada para siswa tentang praktik ibadah dan akhlakul karimah yang sejatinya memiliki nilai-nilai yang komprehensif, serta memberikan informasi dan pemahaman tentang pendidikan inklusi yang ramah dan aman serta mengakomodasi kebutuhan siswa inklusi di Thailand. (R.S)