Kuliah Umum PAI IIQ Jakarta: Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.PHIL., Ph.D, Inovasi dan Daya Saing Calon Guru PAI di Era Pembelajaran Digital

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyelenggarakan kuliah umum pada Rabu, 11 Oktober 2023 dengan tema “Inovasi dan Daya Saing Calon Guru PAI di Era Pembelajaran Digital”, bertempat di Aula IIQ Jakarta.

Adapun yang hadir dalam kuliah umum ini Rektor IIQ Jakarta Ibu Dr. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., Warek 1 bidang akademik Ibu Dr. Romlah Widayati, M.A. Dekan Fakultas Tarbiyah IIQ Ibu Dr. Syahidah Rena, M.Ed., Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Ibu Reksiana, MA.Pd., Kaprodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Ibu Hasana, M.Pd, pada dosen, dan seluruh mahasiswa fakultas tarbiyah IIQ Jakarta.

Narasumber dalam kegiatan kuliah umum yaitu Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D yang merupakan dewan pakar Perkumpulan Prodi PAI Indonesia, dewan pakar Perkumpulan Rumpun Ilmu Agama di Kemenag RI, dan guru besar di Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta. Moderator pada kuliah umum ini yaitu Dosen tetap prodi PAI yaitu Dr. Khusna Farida, M. Ag. Yang merupakan dosen tetap prodi PAI Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta.

Acara kuliah umum dibuka dengan sambutan rektor IIQ Jakarta menyatakan bahwa  “tema yang diangkat sangat relevan dengan dinamika pendidikan saat ini, yang memasuki dunia digitalisasi dan merupakan era yang dicetuskan dengan konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology-based).

Sementara dalam sambutan dekan fakultas tarbiyah menyampaikan kegiatan kuliah umum tersebut sebagai realisasi program rutin dari fakultas tarbiyah pada setiap semester dan diperuntukkan bagi mahasiswa agar mahasiswa lebih mendapatkan wawasan secara global dalam perkembangan dunia pendidikan dan IPTEKS saat ini.

Selanjutnya, narasumber Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D pada kesempatan ini menyampaikan bahwa teknologi menjadi bagian dari manusia. Yang mencakup 4C, yaitu critical thinking, creativity, communication dan collaboration. Selain itu narasumber juga memaparkan bagaimana sistem pendidikan di Eropa seperti Belanda, Singapore dan negara-nagara maju lainnya, di mana pada saat ini menurutnya Indonesia masih sangat jauh tertinggal dari negara-negara tersebut dan melihat ranking PISA tahun 2018. Pendidikan di Indonesia harus menyesuaikan dengan kemajuan-kemajuan dunia dan merubah pola sistem pendidikan yang masih kaku.

Lebih luas, narasumber juga memaparkan jika sistem pendidikan di Indonesia harus lebih menekankan pembelajaran yang rasional dan berpikir kritis. Selain itu, menurutnya guru yang unggul memiliki indikator-indikator seperti: memiliki daya kompetitif, mampu membuat siswa berpikir kritis, dan memiliki akhlak, integritas, serta mampu menerapkan pembelajaran yang berbasis digital. Terang lulusan Utrecht University The Netherlands.

Acara berlanjut ke sesi diskusi dan ditutup dengan doa’ oleh Bapak. Adithiya Warman, M.A. dosen tetap fakultas tarbiyah, dan berfoto bersama. (R.S)

11b20c0c-330a-4bd7-b04f-228d96a831db
34e01688-fcb6-45b7-9829-de316f81c366
fc69e92e-8b5a-4e22-93fc-5edd7db799b4
aa6dbafe-bd9c-4095-9282-457b9645b5b1
9e844792-9997-44e1-aebb-19283d31dc11
08ebf95c-1779-4b22-8045-5d17ca2893e2
70bae006-7b9c-4e20-9e96-826debd69caa
88f819ac-3cba-4cff-b3eb-7d80142fe2b1
c6f56dcd-4f06-46c8-8bee-6b5c23fa4c4a
e6ede14f-876a-422a-8711-42d00edaec00
009fdfa4-e6de-4110-a96c-674979b90c62
c3f89b4a-c623-47f5-8dd8-bd4758b5879b
fde1dfd5-ee95-49a2-ac00-4ef7e17fab23