Tangerang Selatan - Rangkaian Kegiatan Ramadhan IIQ Jakarta resmi
ditutup pada Jum'at, (7/5/2021), melalui Khataman Akbar dan Doa Bersama.
Turut hadir pula beberapa tokoh nasional dalam acara ini diantaranya
Wakil Ketua MPR, Dr. Jazilul Fawaid, SQ., M.A., dan Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D.
Khataman dan doa bersama ini dirangkai dengan Kegiatan Tilawah dan
Tadarus (TINTA) IIQ Jakarta. TINTA IIQ sendiri merupakan salah satu
kegiatan Ramadhan IIQ Jakarta yang diadakan atas kerjasama 3 lembaga IIQ
Jakarta yakni, Lembaga Tahfidz dan Qiro'ah Al-Qur'an, Lembaga Khat dan Tilawah
Al-Qur'an, serta Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat.
Acara TINTA IIQ ini sebelumnya dibuka pada (2/5/2021), dengan melibatkan
30 Hafidzoh, dan 7 Qori'ah Nasional maupun Internasional kebanggaan IIQ
Jakarta. Kemudian pada hari ke 6 acara, kegiatan tersebut dilaksanakan
sekaligus dengan penutupan TINTA IIQ dan beberapa kegiatan Ramadhan IIQ
Jakarta. Adapun untuk penutupan kali ini diadakan kegiatan Khataman Akbar
sekaligus doa bersama memohon keselamatan bangsa, agar diangkatanya wabah
Covid-19 oleh Tuhan YME.
Hadir sebagai salah satu tamu kehormatan Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D., juga memberikan tausiyah kebangsaan dengan tema
"Peran Perempuan dalam Mengisi dan Memajukan Bangsa di Tengah Wabah."
Tausiyah kebangsaan ini tentunya sangat menarik dan bermanfaat bagi mahasiswi
IIQ Jakarta, mengingat IIQ Jakarta merupakan salah satu kampus yang konsen di
bidang pemberdayaan perempuan dan pengkajian Al-Qur'an.
Dalam tausiyah kebangsaannya, ibu Sri
Mulyani menerangkan bahwa pandemi Covid-19 ini memiliki
dampak cukup besar bagi perempuan. Hal
tersebut dikarenakan pada bidang kesehatan dan sosial yang
banyak menemui tantangan memiliki 70% pekerja perempuan. Selain
itu usaha kecil menengah yang banyak digeluti perempuan juga mengalami penurunan
di masa pendemi ini. Sejumlah 57% perempuan mengalami stres dan
kecemasan yang lebih tinggi di saat pandemi, dibanding 48% laki-laki.
Sebelum pandemi kesenjangan upah di sektor kesehatan menempatkan upah
perempuan 11% lebih rendah dibanding laki-laki, kemudian ketika pandemi Covid
sendiri justru mengurangi 82% pendapatan perempuan. Di masa pandemi
ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak
pandemi bagi masyarakat, Ibu Sri Mulyani pun mengungkapkan berbagai
upaya tersebut didesain salah satu tujuannya juga untuk mengurangi beban
perempuan.
Lebih lanjut Menteri Keuangan ke-26 ini mengungkapkan jika di
dalam Al-Qur'an laki-laki dan perempuan memiliki peranan yang sama, beliau
mengutip sebuah hadits yang mengatakan jika perempuan merupakan tiang
negara, apabila perempuan itu baik maka akan baik
pula negaranya dan sebaliknya. Dalam kesempatan yang sama ia juga
memberikan cerita teladan dari seorang RA. Kartini yang memperjuangkan
pendidikan dan kebebasan bagi Perempuan Indonesia.
Di akhir tausiyahnya, ibu Sri Mulyani memaparkan bahwa di
dalam Al-Qur'an manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di bumi,
oleh karena itu manusia harus mampu membimbing dirinya sendiri
dan yang lain. Inilah yang kemudian mengharuskan adanya upaya untuk
meningkatkan kualitas perempuan, dengan menjadikan perempuan makhluk yang
memiliki edukasi pendidikan, memiliki ketrampilan, memiliki peradaban, dan yang
jelas memiliki kepedulian tidak hanya sesuai kodrat biologisnya, namun
juga dari segi sosial dan kebangsaannya. (EAC)